Diceritakan pada jaman raja Harunurrasyid di negeri
Bagdad. Penghulunya bernama Maulana, beranak laki-laki
bernama Abu Nawas ikut
mengabdikan diri pada raja dan namanya terkenal.
Umur
ayahnya sudah tua dan akan berpulang ke hadapan Allah. Maka dipanggilah anak agar segera datang. Abu
Nawas disuruh mecium kedua telinga ayahnya. Abu Nawas segera mencium telinga
kanan ayahnya berbau sangat harum, dan telinga kirinya berbau sangat busuk.
Ayahnya berpesan bila ada orang yang minta pertimbangan sebaik atau seburuk
apapun rypa orang tersebut harus diberikan pemecahan secara adil. Beberapa hari
kemudian aayahnya pun meninggal, Abu Nawaspun pergi ke istana mengatakan
ayahnya sudah meninggal pada raja. Abu Nawas sangat berduka dan bimbang pertama
karena ayahnya meninggal, kedua karena akan dijadikan kadi pengganti ayhnya.
Maka ia berpura-pura gila. Banyak orang menyayangkan Abu Nawas menjadi gila.
Terdengarlah hal tersebut oleh raja Harunurrasyid, disuruhlah hamba baginda
untuk memanggil Abu Nawas. Abu Nawaspun datang, baginda akan menjadikan
pengganti ayahnya. Abu Nawas pura-pura berbuat gila,lalu diperintahkan baginda
kepada hambanya untuk memukul 25 kali lalu dilepas pulang. Sampai dipintu lapis
pertama Abu Nawas diminta menepati janji apa yang diberikan raja dibagi
setengah rata. Lalu penunggu pintu dipukul 25 kali penjaga pintu itu melapor pada baginda dan
Abu Nawas di panggil. Iapun menjelaskan persoalannya. Lalu baginda mengatakan
bahwa ia tidak bersalah. Suatu ketika datang seorang Polan untuk meminta agar
dirinya dijadikan kadi. Maka tersiratlah kabar bahwa Abu Nawas pekerjaan
sehari-hari adalah mengajarkan ilmu kitab kepada orang-orang.
Pada
suatu hari datanglah seorang saudagar dari negeri Mesir. Ia membawa banyak
dagangan dan menyewa satu rumah untuk berniaga. Pada suatu malam ia bermimpi
nikah dengan anak kadi yang baru. Setelah didengar oleh kadi itu, lalu kadi itu
mimpi menikah dengan anaknya dengan mahar yang banyak dan minta agar memberi
mahar pada anaknya. Namun anak itu tidak mau membayar dan kadi akhirnya
merampas semua harta anak mesir tersebut. Karena sudah tidak punya apa-apa anak
mesir itu minta sedekah kerumah seorang perempuan,lalu ia menceritakan semua
kejadiannya. Lalu perempuan itu membawaanak mesir itu pada Abu Nawas dan
diceritakan segala titah oleh tuan kadi. Abu Nawas berkata, apakah kamu nanti bisa menceritakan
semua persoalan ini kepada raja??? Bisa ja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar